May 2, 2025

kotakumanado – Manado News, Kuliner & Wisata Kota Manado

berita dan artikel tentang keindahan destinasi wisata dan kuliner kota manado

Kasus Korupsi Baru Terungkap: Pejabat Tinggi Diperiksa KPK

Kasus Korupsi Baru Terungkap: Pejabat Tinggi Diperiksa KPK

Jakarta, April 2025 — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menjadi sorotan setelah mengungkap kasus dugaan korupsi baru yang melibatkan seorang pejabat tinggi di kementerian strategis. Kasus ini menjadi bukti bahwa praktik korupsi masih merajalela di lingkaran pemerintahan, meskipun berbagai upaya pencegahan dan penindakan telah dilakukan.

Pejabat yang berinisial RWS, menjabat sebagai Direktur Jenderal di salah satu kementerian yang mengelola proyek infrastruktur senilai triliunan rupiah. Ia diduga terlibat dalam praktik suap dan gratifikasi terkait proyek pengadaan barang dan jasa yang menggunakan dana APBN.

Penangkapan dan Pemeriksaan Awal
KPK melalui juru bicaranya, Ali Fikri, membenarkan bahwa RWS telah diperiksa secara intensif sejak hari Jumat (18/4/2025). Pemeriksaan tersebut dilakukan setelah tim penyidik menggelar operasi tangkap tangan (OTT) di Jakarta dan Bandung.

Dalam OTT tersebut, KPK mengamankan sejumlah barang bukti berupa uang tunai dalam pecahan rupiah dan dolar Amerika, dokumen proyek, serta rekaman komunikasi yang menunjukkan indikasi kuat adanya transaksi suap.

Kasus Korupsi Baru Terungkap: Pejabat Tinggi Diperiksa KPK

“Benar, KPK telah menangkap dan saat ini sedang memeriksa RWS. Dugaan sementara, kasus ini terkait pengadaan barang di salah satu proyek strategis nasional,” ujar Ali Fikri dalam konferensi pers Sabtu pagi (19/4/2025).

Modus Operandi
Menurut informasi dari sumber internal KPK, modus yang digunakan oleh RWS melibatkan pengaturan pemenang tender melalui perusahaan-perusahaan rekanan yang telah ditentukan sebelumnya. Dalam beberapa kasus, perusahaan-perusahaan ini diketahui merupakan milik kerabat atau kolega dekat sang pejabat.

Perusahaan rekanan tersebut kemudian memberikan “fee” atau komisi sebagai bentuk balas jasa. Uang tersebut disalurkan melalui rekening offshore maupun dalam bentuk uang tunai yang disamarkan sebagai donasi kegiatan sosial atau biaya operasional proyek.

Skema ini dinilai cukup rapi dan sudah berlangsung selama lebih dari dua tahun. Dalam kurun waktu tersebut, diperkirakan negara dirugikan hingga Rp 230 miliar.

Respon Pemerintah
Menanggapi kasus ini, Presiden Joko Widodo menyatakan keprihatinan mendalam. Ia menegaskan bahwa pemerintah tidak akan memberikan toleransi terhadap segala bentuk korupsi, terlebih yang melibatkan pejabat tinggi negara.

“Saya sudah perintahkan Menteri terkait untuk menonaktifkan sementara RWS. Kita serahkan sepenuhnya proses hukum kepada KPK. Ini bukti bahwa komitmen kita terhadap pemberantasan korupsi tidak main-main,” ujar Presiden dalam keterangannya di Istana Bogor.

Sementara itu, Menteri yang membawahi Dirjen tersebut menyatakan siap untuk membantu kelancaran proses penyidikan dengan memberikan akses penuh terhadap data dan dokumen proyek yang diperlukan oleh KPK.

Reaksi Masyarakat dan Pengamat
Publik menanggapi kasus ini dengan rasa geram. Media sosial dibanjiri komentar dari masyarakat yang menuntut agar KPK tak hanya menghukum pelaku, tetapi juga mengusut aktor-aktor lain yang terlibat dalam jaringan korupsi tersebut.

Aktivis antikorupsi dari Indonesia Corruption Watch (ICW), Egi Primayogha, mengatakan bahwa kasus ini menunjukkan pentingnya transparansi dan digitalisasi dalam proses pengadaan barang dan jasa.

“Kasus ini jadi pengingat bahwa sistem tender kita masih rawan disusupi kepentingan pribadi. Harus ada audit menyeluruh dan pembenahan sistem agar praktik serupa tidak terus berulang,” ujar Egi.

Potensi Tersangka Baru

KPK menyebutkan bahwa penyidikan masih terus berkembang. Ada kemungkinan akan ada tersangka baru yang berasal dari lingkungan kementerian maupun pihak swasta. Saat ini, lebih dari 12 orang sudah diperiksa sebagai saksi, termasuk beberapa staf ahli dan direktur di bawah Dirjen RWS.

Penyidik juga tengah menelusuri aliran dana ke luar negeri serta aset-aset milik RWS yang tidak tercantum dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN). Jika ditemukan bukti adanya money laundering atau pencucian uang, RWS bisa dijerat dengan pasal tambahan.

Harapan Publik
Masyarakat berharap agar KPK tetap konsisten dalam mengungkap kasus-kasus korupsi besar, tanpa tebang pilih. Banyak pihak menilai bahwa penindakan yang tegas dan terbuka dapat menjadi efek jera bagi pejabat lain yang masih tergoda menyalahgunakan jabatan.

Tak hanya itu, publik juga mendesak agar revisi terhadap sistem pengawasan internal cmd368 login di tiap kementerian segera dilakukan, termasuk penguatan fungsi inspektorat dan kewajiban pelaporan berkala terhadap penggunaan anggaran.

Kesimpulan

Terungkapnya kasus korupsi yang melibatkan pejabat tinggi negara sekali lagi menunjukkan bahwa integritas dan akuntabilitas di birokrasi masih perlu ditingkatkan. Masyarakat berharap, kasus ini tidak berakhir sebatas pencitraan, tetapi menjadi titik balik bagi reformasi birokrasi yang lebih bersih dan transparan.

Tags: korupsi, KPK, pejabat tinggi, OTT KPK, kasus suap, pengadaan barang dan jasa, APBN, berita nasional, pemerintahan Indonesia, hukum

Share: Facebook Twitter Linkedin
Leave a Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *